Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Selamat Menempuh Hidup Baru

Selamat..!! Selamat menempuh hidup baru. Akhirnya kamu menemukan pasangan hidupmu. Sekarang kamu sudah tidak perlu lagi menunggu atau mengkhawatirkan siapa yang akan jadi pendamping hidupku. Siapapun orangnya nanti, itu adalah yang terbaik dari Tuhan. Kamu sudah tidak perlu lagi memintaku untuk bersama dengan orang yang menjadi pilihanmu. Aku sudah memaafkan dan membuang semua rasa kecewa itu, bahkan dari dulu aku sudah sangat ikhlas siapapun yang akan mendampingimu bagiku itu adalah pilihan yang terbaik. Kamu memang pantas mendapatkannya. Sekali lagi selamat.. Semoga kamu bahagia. Semoga juga dengan kamu menemukan pasangan hidupmu, bisa mengobati kekecewaan keluarga dan menghapus semua masalah yang selama ini menimbulkan berbagai opini dan pikiran negatif tentangku dan tentangmu. Aku sudah lelah. Selama ini selalu menjadi bahan cibiran orang-orang karena dianggap menyia-nyiakan orang sepertimu. Tapi apa yang mereka tau. sungguh,, mereka tidak tau apa-apa tentang kita, teruta...
Kadang kalau lagi sendirian itu suka paranoid. Tapi udah biasa juga sih. Ngelakuin apa2 sendirian. Jadi ngga masalah lah.. Sendiri itu kadang menyenangkan. Kalau kita memang lagi butuh suasana yang tenang dan jauh dari kebisingan. Tapi ramai juga lebih asyik. Dulu kalau dirumah sering banget ditinggal sendiri. Sampai kadang suka ngerasa horor aja. Apalagi suasana rumah bener-bener ngundang ketakutan. Dulu sering banget denger suara aneh. Entah suara apa. Pokoknya kalau udah sendirian suka banyak makhluk tak kasat mata. Ini aja sekarang lagi sendirian. Dan bener- bener takut. Mau ngapa2in ngga berani.. Horor banget dah.. Tapi berusaha banget keep calm.. Pengen merem tapi ngga bisa. 😓😓😓😫😫😫

Jiwaku Ingin Berlebaran Juga

Nikmat idul fitri setelah satu bulan berpuasa sangat terasa sekali saat semua orang berkumpul melaksanakan shalat ied lalu saling bermaafan. Sedih dan mengharu biru kadang menjadi bumbu disetiap momen idul fitri. Terlebih momen bermaafan dengan kedua orangtua. Aku merasakan betapa nikmatnya ketika bisa mencium tangan bahkan mencium kaki orangtua terutama ibu. Meski setiap harinya hal tersebut selalu aku lakukan, namun sensasinya begitu berbeda ketika idul fitri dengan hari biasanya. Ibu selalu gembira ketika kami semua anak-anaknya bisa melakukan hal itu sebagai tanda bakti kami. Dan begitupun sebaliknya, aku bahagia melakukan hal itu. Ibu selalu mengajarkan kami untuk menjadi anak yang berbakti. Menjaga norma kesopanan terhadap orang lain, menjaga sikap dan berusaha bertutur kata yang baik, serta satu petuah yang selalu aku pegang hingga saat ini adalah selalu berbuat baik, meski orang lain tidak melakukan demikian, karena setiap kebaikan itu akan dibalas dengan kebaikan. Meskip...
Tenggorokan, hati dan pikiran sudah tidak sehat. Bahkan sekarang badanpun jadi ikut-ikutan. Padahal masih ada tanggungan kerjaan yang harus diselesaikan. Udah pasti malam ini bakalan begadang lagi. Nyatanya saya tidak suka pola hidup seperti saat ini. Tapi mau gimana lagi. Kerjaan harus saya selesaikan. Meskipun tidak ada inspirasi alias otak lagi buntu ngga bisa mikir. Gimana mau mikir coba. Badan ngga enak, hati dan pikiran juga. Saya kalau udah banyak pikiran  Rasanya pengen teriak ngga jelas. Sudah bener2 muak dan benar2 bosan tingkat akut. Sebelum saya benar2 stress pengen piknik rasanya. Pekerjaan kantor rasanya sudah mulai bikin saya bosan dan muak. Ngga ada hal yang bisa bikin saya berkembang disana. Ya Tuhan.. Saya seperti tidak bersyukur. Tapi saya ngga pengen semakin terbebani. Badan udah kurus gini. Masak otak juga harus ikut2an.
Kenapa harus ada cinta jika hanya membuat kepedihan. Kenapa ada cinta jika hanya menguras air mata. Bukankah cinta ada untuk saling membahagiakan. Sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Saya mungkin spesies cewek aneh yang tak bisa selalu mengungkapkan perasaan atau apa yang dialami. Aku benci dengan diriku saat ini.
Butuh ayah.. Cuma ayah yang bisa paham apa yang aku inginkan. Aku sudah bosan terkungkung dalam jalan hidup seperti ini. Aku sudah tak bisa lagi mengerti mengapa hidup begitu tidak harmonis padaku. Tuhann.. Bolehkah aku menangis.. Hati ini sudah tidak bisa lagi menahan kesedihan. 😭😭😭 Aku ingin menangis sejadi jadinya. Berteriak sekencang kencangnya. Sehingga semua beban di dada terluapkan.
Jika disuruh memilih. Antara mimpi atau kenyataan. Aku lebih memilih bermimpi saja. Karena mimpi itu lebih indah dibanding kenyataannya. Tidak banyak hal yang bisa aku lukiskan. Aku sudah tidak punya tempat lagi untuk bercerita. Hanya bisa menulis saja apa yang aku rasakan saat ini. Tak perlu diungkapkan. Cukup dirasakan saja. Bagaimana aku bisa bercerita. Ketika semua orang tak bisa lagi hangat untuk dijadikan tempat curhat. Hanya pena lah yang paling jujur. Merangkai setiap kata yang tak terungkap. Aku ingin banyak bercerita. Tapi aku takut. Ceritaku tak menarik untuk dibagi. Cukuplah aku dan Tuhan yang tau. Meski aku begitu rindu teman untuk berbagi. Tapi pada siapa.. Sudah tak ada lagi yang bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman. Terkadang disaat seperti ini aku butuh sandaran.

Sepertinya butuh piknik

Saya lebih terlatih untuk mengarang indah ketimbang menulis secara terstruktur.  Sekarang saya sudah sedikit jenuh rasanya.  Bosan juga sih harus menulis setiap hari. Tapi lumayan juga buat mengasah kemampuan otak.  Kalau dipikir pikir mungkin bakat saya memang lebih kepada dunia visual ketimbang tulisan. Tapi kalau dilihat lagi sepertinya seimbang. Dua duanya jalan. Visual sama tulisan.  Yah apa yang ada saat ini berusaha buat dijalani lebih baik aja. Apapun yang saya temui kedepannya. Jadikan pelajaran dan ambil hikmahnya aja.  Sepertinya saya butuh piknik.  Sejenak terlepas dari rutinitas harian. Baik di kantor atau dirumah. Pengen menikmati liburan privat di pantai, di bukit, di gunung, di mana ada tempat yang bisa menyenangkan hati dan bisa merefresh pikiran.  Minimal lah sehari dua hari. Sepertinya akan terasa menyenangkan.  Aku sudah membayangkan hal itu. Tapi kapan..? Hmm. Emang kantor ngasi izin kalau cuma seked...

😊😊

Masih jadi kalong.. Memang susah banget buat pejamin mata jam segini. Padahal udah malam banget. Hari ini ramadhan ke-18. Setiap ramadhan selalu menyajikan nuansa berbeda. Ramadhan tahun lalu dengan tahun ini sepertinya ngga ada bedanya. Karena mungkin masih sendiri. Kalau tahun ini sudah punya pasangan hidup. Mungkin akan beda lagi ceritanya. Nuansa ramadhan pun akan menjadi berbeda. Yah. Semoga di segerakan aja. Tahun ini atau tahun depan. Kan yang penting punya pasangan. Hehe Jodoh juga ngga bakalan kemana. Jodoh selalu tau tempat untuk kembali. Kalau itu udah dicatat jadi jodoh. Yah ngga bakalan ketuker. Siapapun jodoh itu. Pasti dia yang terbaik. Tapi aku berharap kamulah jodohku. 😊😊

Ketika Blog Menjadi Tempat Curhat

Jika hati sudah tersakiti.. maka sulit untuk mengembalikannya seperti sedia kala. Kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan adalah membiarkan orang yang dengan tulus mencintai, terus menerus tersakiti. Layaknya gelas yang pecah. Meski bisa direkatkan kembali. Tapi sepertinya tidak akan bisa kembali utuh seperti semula. Seperti itu pulalah hati. Sekali tersakiti maka itu akan membekas. Saat ini. Tak ada gunanya lagi menyesali hal yang sudah terlewati. Aku hanya ingin bisa tetap dekat dengannya. Meskipun mungkin belum sepenuhnya bisa menyembuhkan rasa sakit hati itu. Bahkan menebus semua kesalahanku selama ini padanya. Maaf untuk semua kenangan pahit yang selalu aku torehkan selama kita bersama. Cinta memang selalu membawa luka. Tapi aku yakin kali ini cintaku tidak akan seperti itu. 😢😢 Berusaha lebih baik lagi lah kedepannya. Cinta itu bukan seberapa lama kamu bersama dengannya. Tapi sebuah penerimaan. Meski kamu tau kekurangannya kamu masih mau mencintainya.