Jika disuruh memilih. Antara mimpi atau kenyataan. Aku lebih memilih bermimpi saja. Karena mimpi itu lebih indah dibanding kenyataannya.
Tidak banyak hal yang bisa aku lukiskan.
Aku sudah tidak punya tempat lagi untuk bercerita. Hanya bisa menulis saja apa yang aku rasakan saat ini.
Tak perlu diungkapkan. Cukup dirasakan saja. Bagaimana aku bisa bercerita. Ketika semua orang tak bisa lagi hangat untuk dijadikan tempat curhat.
Hanya pena lah yang paling jujur. Merangkai setiap kata yang tak terungkap.
Aku ingin banyak bercerita.
Tapi aku takut. Ceritaku tak menarik untuk dibagi.
Cukuplah aku dan Tuhan yang tau.
Meski aku begitu rindu teman untuk berbagi.
Tapi pada siapa..
Sudah tak ada lagi yang bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman.
Terkadang disaat seperti ini aku butuh sandaran.
Tidak banyak hal yang bisa aku lukiskan.
Aku sudah tidak punya tempat lagi untuk bercerita. Hanya bisa menulis saja apa yang aku rasakan saat ini.
Tak perlu diungkapkan. Cukup dirasakan saja. Bagaimana aku bisa bercerita. Ketika semua orang tak bisa lagi hangat untuk dijadikan tempat curhat.
Hanya pena lah yang paling jujur. Merangkai setiap kata yang tak terungkap.
Aku ingin banyak bercerita.
Tapi aku takut. Ceritaku tak menarik untuk dibagi.
Cukuplah aku dan Tuhan yang tau.
Meski aku begitu rindu teman untuk berbagi.
Tapi pada siapa..
Sudah tak ada lagi yang bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman.
Terkadang disaat seperti ini aku butuh sandaran.
Komentar
Posting Komentar