![]() |
Secara kontinyu kurang dari dua tahun mulai Januari 2010 hingga Oktober 2011, Sahid berhasil menyelesaikan 30 juz hafalannya. Pemuda yang saat ini baru menginjak 21 tahun tersebut mulai tekun menghafal pada saat duduk dibangku kelas 1 MTS Nurul Hakim kediri.
Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, kini pemuda yang terkenal murah senyum ini terpilih menjadi salah satu peserta yang mewakili NTB pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-27 tingkat Nasional di Medan Sumatera Utara yang berlangsung mulai 4-13 Oktober 2018.
Sahid mengaku untuk menjadi hafiz qur'an dibutuhkan ketekunan dan yang paling penting adalah istiqomah. "Menghafal alqur'an itu kuncinya cuma satu yakni kuatkan niat dan istiqomah,"ujar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini saat ditemui tim media Kominfotik NTB, Kamis (04/09/18).
Jangka waktu cepat atau tidaknya menghafal, bergantung pada karakteristik masing -masing orang. Tidak hanya itu, metode yang digunakan pun harus sesuai.
"Setiap orang kan punya karakteristik masing-masing. Metode yang digunakan pun ada yang cocok ada yang tidak. Jadi intinya pilih metode yang sesuai dengan karakteristik kita,"tambahnya.
Sahid juga mengaku cukup kesulitan membagi waktu antara kuliah dan menghafal. Tugas kuliah yang banyak seringkali membuatnya kesulitan mengatur waktu. "Tugas kuliah banyak, jadi agak susah buat bagi waktu," ungkap anak ketiga dari pasangan Nizam dan Sehamidah ini.
Meski demikian, semangat sahid tidak pernah luntur. Terkadang sahid melakukan murajaah (mengulang) sendiri hafalan pada saat jam kuliah kosong.
"Kalau di pondok mungkin udah terjadwal, enak tidak terganggu. Kalau kuliah kan ada kuliah pagi sampai sore, itu yang masih belum bisa dibagi waktunya. Tapi tetap kalau ada jam kuliah kosong kita manfaatkan buat murajaah sendiri," tambahnya.
Sahid berharap dengan menjadi hafiz qur'an dapat membuka jalan dalam membumikan alqur'an sekaligus bisa memberikan manfaat bagi semua orang. "Menghafal alqur'an itu tidak mudah, tapi tidak sulit juga. Asalkan kita niat dan mau berusaha, pasti bisa. Alqur'an menjadi jalan untuk lebih dekat dengan Tuhan,"pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar