Kreatif dan inovatif. Dua kata yang mampu menggambarkan kreatifitas sejumlah siswa kelas XII jurusan Teknik Elektronika Industri (TEI) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Mataram. Lewat tangan - tangan terampilnya, mereka berhasil membuat pengendali lampu dengan menggunakan Short Messsage Service (sms).
Alat canggih hasil kreasi para siswa ini adalah mampu mengontrol lampu dari jarak jauh hanya lewat pesan singkat atau sms. Jika ingin menyalakan lampu, cukup dengan mengetik pesan on, maka lampu yang sudah terpasang sensor, secara otomatis akan menyala. Begitupula sebaliknya, untuk mematikan lampu cukup dengan mengetik pesan off, maka lampu yang ingin dimatikan secara otomatis bisa mati dengan sendirinya. Kelebihan sistem pengendali lampu ini adalah mampu menangkap sensor meski dari jarak jauh sekalipun.
"Sebenarnya cara kerja alat ini hampir sama dengan kita sms dari Hp ke Hp. Ini namanya sistem pengontrol peralatan tinggi menggunakan daya rendah," terang Roby Adiatman salah satu ketua tim project pengendali lampu, Senin (15/10).
Terdapat beberapa komponen penting yang berfungsi untuk mengontrol alat tersebut agar bisa bekerja. Beberapa komponen yang dibutuhkan; Komponen inti seperti Modul GSM, Arduino, Relay dan sensor suhu, sementara komponen tambahan LED dan saklar.
Roby menjelaskan, cara kerja alat ini cukup sederhana, misalnya kita sedang berada diluar rumah, lupa mematikan lampu, cukup ketik sms dengan kode off, lalu pilih lampu mana yang ingin dimatikan, misalnya lampu A, B dan C, sms yang dikirim dari hp akan diterima oleh modul GSM yang ada di dalam alat tersebut, setelah diterima maka si otak yaitu arduino akan membaca proses data berupa sms yang dikirim, setelah itu proses pembacaan atau pengolahan data selesai maka akan dieksekusi oleh relay berupa mati/hidupnya saklar.
Fungsi sensor suhu pada alat itu untuk menjadi pembaca data lain seperti suhu yg meningkat/ menurun jadi alat dapat mendeteksi adanya suhu yang meningkat, yang bisa saja di sebabkan dari kebakaran dll, setelah sensor membaca data suhu meningkat atau menurun maka arduino akan mengolah data tersebut, jika suhu naik contohlah kebakaran maka alat akan otomatis mematikan kontaknya agar tak terjadi kebakaran yg lebih parah lagi.
Selain itu, karena menggunakan sistem layaknya sms dari hp ke hp, tentunya membutuhkan biaya sms dari operator yang digunakan. Sehingga untuk lebih menghemat biaya usahakan menggunakan operator yang sama. Baik di hp yang digunakan untuk mengirim sms maupun pada modul GSM yang terpasang di box pengontrol.
"Kalu mau buat sendiri, usahakan kartunya pakai operator yang sama, supaya sms nya gratis," tutur Roby sambil tertawa.
Biaya yang dihabiskan untuk merakit peralatan canggih tersebut berkisar Rp. 500 ribu. Minimnya biaya yang dikeluarkan, karena sebagian besar bahan dan peralatan serta komponen yang dibutuhkan sudah disediakan dari sekolah. Beberapa komponen yang dibutuhkan; Komponen inti seperti Modul GSM, Arduino, Relay dan sensor suhu, Sementara komponen tambahan LED dan saklar.
Pengendali lampu ini baru simulasi sederhana menggunakan 4 output dengan 2 sensor. Untuk bisa membuat yang lebih canggih lagi tentunya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Jangka waktu dari mulai persiapan bahan hingga proses perakitan membutuhkan waktu sekitar satu bulan.
Pada tahap awal ini, sistem pengendali lewat sms ini baru diberlakukan untuk lampu LED saja. Kedepannya akan dikembangkan lagi untuk beberapa alat elektronik seperti cctv dan suhu serta akan dicoba agar mampu mendeteksi kebocoran tabung gas. Rencananya pengendali lampu lewat sms ini akan dipromosikan di berbagai expo agar bisa dilirik oleh perusahaan - perusahaan besar.
Komentar
Posting Komentar