Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Intinya selalu bersyukur

Di tiga tempat yang saya kunjungi beberapa waktu lalu. Antara lain panti jompo tresna werdha, balai sosial karya wanita mirah adi dan yayasan tunanetra selagalas. Saya merasa benar-benar menjadi orang paling beruntung. Tidak hanya beruntung karena masih memiliki keluarga lengkap. Diberikan tubuh yang sempurna dan sehat. Masih bisa merasakan kecukupan ekonomi dan masih bisa mengenyam pendidikan sampe perguruan tinggi. Mungkin memang beda orang beda nasib badan. Ada yang beruntung dan ada pula yang tidak. Hanya butuh kesyukuran aja atas apa yang di dapatkan saat ini. Saya lahir dari keluarga yang sangat disiplin terlebih menyangkut pendidikan agama. Agama adalah salah satu hal yang paling diperhatikan di keluarga. Ibadah harus menjadi nomor satu. Karena prinsipnya dunia dan akhirat harus seimbang. Ketika kita punya bekal ilmu agama yang cukup. Maka yang namanya paham negatif pasti bisa dicegah. Yah mungkin ada benarnya juga. Tapi tidak sepenuhnya benar. Karena banyak juga orang yang ...

Merajut Asa Di Balai Sosial Karya Wanita "Mirah Adi " NTB.

Ini tulisan pertama saya yang bercerita tentang seorang wanita tuna susila. Mungkin masih belum mendalam. Karena masih belajar merangkai kata yang tepat. Biar ngga terkesan menyudutkan. Karena sejatinya kepahitan hidup yang dialaminya. Pada kenyataan bukan keinginannya sendiri. Mereka adalah korban yang butuh perhatian.  Gurat kesedihan nampak jelas terpancar dari wajah gadis belia berinisial N. N merupakan salah satu penghuni binaan di Balai Sosial Karya Wanita "Mirah Adi" provinsi NTB, yang terletak di kelurahan Selagalas kota Mataram. Saat ditemui tim media Diskominfotik NTB pada Rabu (23/05). N telah selesai diberikan bimbingan keagamaan. Ia merupakan penghuni binaan yang mendapatkan bimbingan khusus. Sudah dua minggu lebih N menjalani rehabilitasi di BSKW. Dalam balutan gamis yang dipadu kerudung warna merah. N yang masih tampak malu - malu, menerangkan perihal mengapa dirinya bisa menginjakkan kaki di BSKW NTB. N berasal dari kabupaten Sumbawa. Ia merupakan ...

Menghabiskan Senja Di Panti Jompo Tresna Werdha Mataram

Menikmati hidup dengan nyaman di masa tua adalah dambaan setiap orang. Namun tidak semua orang berhasil menjadi bahkan memiliki idamannya tersebut. Banyak diantara para lanjut usia (lansia) di masa tuanya justru hidup begitu memprihatinkan. Ada yang tinggal sebatang kara. Ada pula yang dititipkan di panti jompo. Suasana pagi begitu sejuk. Saat tim media Diskominfotik NTB memasuki halaman Panti Sosial Tresna Werdha "PUSPAKARMA" Mataram, Jumat (25/05). Terlihat beberapa orang lansia yang tengah asyik duduk bercengkrama di sebuah berugak kecil di komplek panti. Para lansia ini datang dari berbagai wilayah. Mereka dititipkan karena berbagai alasan. Amidah (65) salah seorang penghuni panti harus menghabiskan masa senja di panti tanpa ditemani sanak keluarga, anak-anak, serta cucu-cucu yang menyayangi. Amidah mengaku sudah 5 bulan lamanya tinggal di panti. Wanita paruh baya asal Dasan tengah pekatan Tanjung Lombok Utara tersebut, mengaku meski masih memiliki sanak keluarga....

Sepi dan Rindu

Hujan selalu mengundang rindu.. Rindu akan suasana rumah. Rindu suasana berkumpul bersama keluarga. Rindu ayah.. Rindu masa kecil. Jika ada yang bilang sendiri itu sepi.. mungkin saja benar.. Ternyata sepi memang selalu menghadirkan kerinduan. Sepi selalu menghadirkan kembali kenangan masa lalu. Sepi dan rindu.. Dua hal yang selalu berhasil mendatangkan pilu.
Kalau sudah kaya nanti.. ibu ngga usah kerja lagi ya. Biar ibu diem dirumah aja ngemong cucu. Ngga perlu sibuk mikirin soal duit lagi.. Terkadang dialog seperti inilah yang jadi motivasi buatku lebih bersemangat dan bercita-cita jadi orang kaya. Biar bisa bantu orangtua juga bisa bantu orang-orang yang membutuhkan. Bolehlah orang nganggap hayalan tingkat tinggi. Tapi kan ngga ada salahnya punya harapan seperti itu. Toh juga menghayal ngga bayar. Ngga ada yang larang juga. Harapan satu-satunya adalah membahagiakan ibu. Orang tua yang masih ada saat ini. Sedih banget kalau udah ngmongin orangtua kayak begini. Huhuhuhu.. Bukan persoalan materi. Orangtua juga ngga butuh sebenarnya. Mereka cuma butuh perhatian dan rasa aman dan nyaman. Karena dimasa tuanya apalagi yang harus mereka cari. Mungkin cuma satu harapan seorang ibu melihat anaknya bahagia dan sejahtera. Tapi kalau ibu saja belum merasa bahagia dan sejahtera. Gimana dengan saya bu. Saya bisa bahagia kalau ibu juga bahag...